Kebimbangan menentukan mana yang jadi prioritas muncul pada tahap kita memulai sesuatu yang baru. Baik itu urusan pribadi, teman atau pekerjaan. Itulah yang saya alami, setelah memulai "hidup baru", dengan status baru dan juga baju baru (yang terakhir gak penting banget). Ketika menemukan beberapa gesekan dengan rutinitas yang biasa saya lakukan, dengan kondisi baru selayaknya saya harus mengambil keputusan mana yang harus di dahulukan, demi kebaikan bersama.
Kadang naluri sebagai wanita, untuk bisa mengurus rumah sepenuhnya ingin bisa saya lakukan dengan sempurna. Memasak, cuci baju, rumah rapi dan menjadi "teman" yang baik bagi suami. Tapi, saya sadar, diri ini bukan wonder women dengan kehebatan yang mampu menyelesaikan segalanya. Dengan segala keterbatasan waktu dan tenaga harus ada yang terkorbankan. Termasuk ketika memilih laundry sebagai jalan terakhir untuk baju kotor. Sebenarnya ada rasa tak terpuaskan, karena bagaimanapun menurut hemat saya yang bisa dikatakan agak "kuno" kalau mencuci manual lebih bersih. Lagi-lagi itu pilihan. Karena setelah musyawarah, dan dari pada pekerjaan yang lebih urgen terbengkalai, lebih baik mengorbankan ketidakpuasan hasil cuci laundry dari pada yang lain.
Masalah mencuci itu salah satu contoh. Ada beberapa hal lagi yang tentunya dalam hidup baru ini pilihan itu keharusan. Dan, melunakkan idealisme demi kebaikan bersama, apa salahnya?
Ini Cerita Ku
suka-suka
Kadang naluri sebagai wanita, untuk bisa mengurus rumah sepenuhnya ingin bisa saya lakukan dengan sempurna. Memasak, cuci baju, rumah rapi dan menjadi "teman" yang baik bagi suami. Tapi, saya sadar, diri ini bukan wonder women dengan kehebatan yang mampu menyelesaikan segalanya. Dengan segala keterbatasan waktu dan tenaga harus ada yang terkorbankan. Termasuk ketika memilih laundry sebagai jalan terakhir untuk baju kotor. Sebenarnya ada rasa tak terpuaskan, karena bagaimanapun menurut hemat saya yang bisa dikatakan agak "kuno" kalau mencuci manual lebih bersih. Lagi-lagi itu pilihan. Karena setelah musyawarah, dan dari pada pekerjaan yang lebih urgen terbengkalai, lebih baik mengorbankan ketidakpuasan hasil cuci laundry dari pada yang lain.
Masalah mencuci itu salah satu contoh. Ada beberapa hal lagi yang tentunya dalam hidup baru ini pilihan itu keharusan. Dan, melunakkan idealisme demi kebaikan bersama, apa salahnya?
wah, alhamdulillaah.. akhirnya purnama ketiganya sudah lewat ya :D
BalasHapusikut mendo'akan, semoga barakah perjalanan barunya, dibersamai sakiinah, mawaddah, dan rahmah.. kelak melahirkan pejuang-pejuang terbaik diinullaah.. aamiin..
oiya, ada tulisan dari temenku yang mungkin bisa menginspirasi perjalanan baru mbak, monggo.. cekidot :)
http://secangkirmakna.blogspot.com/2013/03/teman-perjalanan.html
Subhanallah..
BalasHapusAlhamdulillah..
Allahu Akbar.
Barokallah ukhti Anis, mg seiring wkt berjalan ukhti Anis bs menghandle smua pekerjaan rumah tangga dg baik shg kluarga yg ukhti bina brsama suami mjd kluarga yg bahagia n mendapat ridha Allah SWT..aamiin
selamat ya telah berusaha menggenapkan setengah dien. oiya saya belum pernah mengunakan jasa laundry, kalaupun pernah saat itu kerabat saya menggunakan jasa itu ketika ada anggota keluarga yg meninggal dan supaya tidak repot membersihkan pakaian almh saat kejadian. Mungkin, adakalanya bertanya pada ibu pe-laundry. Memungkinkan atau tidak jika baju anti dipisah dari baju lain? (kec pakaian dalam yg dikoordinir sendiri :D). Maksudnya, mungkn akan ada pandangan dari pe-laundry demikian, "bisa, jika cucian yg diserahkan sekitar berapa kilo. karena itu batas maksimal mesin kami" dsb. Hal serupa mungkin juga dialami keluarga lain dalam hal makanan, yg membeli di luar. Bukan keidealisan kok, tapi kehati-hatian: dari najis, dan dari makanan yang tak halal :)
BalasHapus*maaf cuman sekedar saran. aniwei.. selamat menempuh hidup berumahtangga
Mas Iboy : amiin dan terima kasih link nya :)
BalasHapusMbak Ambar dan Alfath : Amiin doanya. :) # Sambil berharap kado. hahahay. :)
BalasHapussipp, sami2 :)
BalasHapusBantu buat Kartu Kredit BANK BNI dengan beragam fasilitas dan diskon, free iuran tahun pertama di manapun anda berada di seluruh pelosok nusantara Kartu Kredit BNI, adalah Kartu Kredit BNI MasterCard dan BNI VISA, baik Kartu Biru, Emas
BalasHapusmaupun Platinum berikut Kartu Tambahannya.
100% berkas aman cukup fc ktp.slip
gaji/skp kartu kredit npwp
khusus karyawan gaji min 3 jt perbulan.owner lampirkan fc ...ktp siup dan npwp bila memiliki kartu kredit bisa dilampirkan
proses maks 10 hari kerja.Diskon 15% untuk makanan dan minuman dengan minimum transaksi Rp 150.000,- dan maksimum transaksi Rp 2.000.000,-.
Diskon 20% untuk menu makanan Hot Kitchen (tidak termasuk Toast/Honey Toast/Beverage) dengan minimum transaksi Rp 150.000.- dan maksimum transaksi Rp 2.000.000,- (sebelum diskon, pajak dan servis).
Garuda Indonesia Travel Fair 2014, kerjasama Bank Negara Indonesia dengan Garuda Indonesia, one stop shopping untuk paket wisata Anda dengan harga spesial menggunakan Kartu Kredit dan Kartu Debit BNI.
Diskon cicilan 0% selama 3 & 6 bulan atau cicilan bunga ringan 0,8% selama 9 & 12 bulan dengan transaksi minimum Rp 1.000.000,-
Hemat hingga 50% atau maksimum Rp 1.000.000,- dengan BNI Reward Points.
Informasi lebih lanjut hubungi BNI Call 500046 atau 021-500046/68888 dari ponsel.atau dengan marketing kami cabang BNI LAMPER SARI SEMARANG
chairul sarto utomo via sms telp
085229348635. TELP KANTOR ( 024 ) 33051946 FAK 024 86455931