Withing Tresno jalaran soko kulino.
Benar juga pepatah jawa tersebut, dan saya sekarang merasakannya. Kebiasaan
saya menggunakan motor untuk kerja, belanja, atau pulang kampoeng sekalipun
membuat kecintaanku pada kendaraan umum mulai luntur. Apalagi kendaraan yang
bernama bis terutama. Jika jarak yang ditempuh cukup jauh bisa menggunakan PATAS dengan AC dan tempat duduk yang nyaman. Namun beda jika jaraknya tidak jauh, pasti mendekati bis saja akan diusir oleh keneknya. Ugal- ugalan, penuh sesak dan tentu bau yang khas (baca: bau
keringat, rokok, atau bahan bakar) menjadi perhatian tersendiri ketika hendak
memutuskan naik bis.
Akhirnya, sesampai saya di jemput
suami di halte, kedai bakso di pinggir jalan yang telah terkenal kenikmatannya
menjadi pilihan. Sementara suami membelikan saya tisu basah yang saya butuhkan, saya pun lebih dulu memesan satu mangkuk bakso. Tanpa basi- basi saya duduk di
depan meja seorang laki-laki yang sedang menikmati bakso (karena hanya
kursi itu yang kosong), jadinya bisa di tebak kami seperti sepasang kekasih
yang sedang kencan #hahay. :D
Bagi ku tak masalah( cuma semeja saat makan saja kan?), karena saya telah
menikah dan pergi pun bersama suami meskipun sekarang lagi pergi. Namun
tidak terlalu lama, datang beberapa teman dari lelaki di depanku tadi, serta
merta mereka menyangka bahwa saya kekasih lelaki tersebut. Berbagai sindiran
mereka lontarkan, dan lelaki di depanku hanya bisa menyangkal dan tak berdaya. Karena
bagaimanapun saya duduk berhadapan dan satu meja dengannya. Sedangkan, saya
hanya cuek saja. Cengar- cengir tanpa merasa bersalah #usil ku kumat :D. Kapan lagi bisa begini. hehehe
Tidak beberapa lama suami saya datang,
dan kemudian mendekati saya. Sikap manja dan panggilan "sayank" pun saya tujukan pada suami. Secara tak langsung saya tunjukkan bahwa saya telah menikah, dan lelaki di depan saya dia bukan kekasih saya. Tak ada lagi sindiran dan teriakan yang semula mengira kalau saya kekasih saya. mereka hanya malu dan berbisik- bisik sesama teman mereka. Ku tinggalkan mereka, dan sampai sekarang lucu juga jika mengingatnya.
hahahaa dikira kekasih orang ya mbak, hehehe... itu gimana rasanya ya orang2 yang pada nyindir tadi setelah tau mbak udah nikah, pasti malu banget tuh :D
BalasHapushehe..
Hapusiya, kelihatan mereka tak bisa berkata apa- apa setelah itu
Langsung diem itu tanda mereka malu, hehehe.. ya itulah pentingnya menjaga ucapan dari hal-hal yang tidak kita ketahui mbak, hehehe
Hapusbetul sekali.
Hapusbuat pelajaran kita, tidak menyimpulkan sesuatu secara sekilas saja.
:)
Kalau saya yg jadi lelaki itu, saya ajak ngobrol situ mbak :))
BalasHapusUntung lelaki itu bukan anda, bisa2 saya yang dimarahin suami :D
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapuskadang pengalaman keseharian unik juga jika di tuliskan
Hapus