“Nis, kapan undangannya datang?”, itulah pertanyaan yang
dulu selalu muncul ketika bertemu orang lain. Entah sebagai basa- basi atau ada
keseriusan berharap saya segera dipertemukan dengan jodoh. Dan, sekarang
pertanyaan itu tak ada lagi. Allah telah memperkenankan seorang lelaki yang
Insyallah sholeh menjadi pendamping diri. Terus, kalau begitu tak adakah
pertanyaan yang lainnya setelah menikah yang bisa dikatakan akan diucapkan
orang ketika bersua dengan saya?.
Pembaca pasti mengerti akan ada lebih banyak pertanyaan yang menanti
selanjudnya.
Tanpa
di sadari, pertanyaan yang disodorkan pada kita tak
jauh beda dengan pertanyaan yang disodorkan pada orang lain. Seperti formula,
berurutan rapi seperti dari A sampai Z. Coba kita perhatikan, setelah lulus
kuliah, dan kerja pertanyaan yang muncul adalah “ kapan menikah”. Setelah menikah akan ditanya “sudah positif?”, kemudian “kapan
melahirkan”, “setelah melahiran beralih “kapan si kakak di beri adik?”, dan seterusnya. Sampai kakek dan nenek pun
akan muncul pertanyaan lainnya.
Kadang ada juga orang yang merasa risih dengan pertanyaan-
pertanyaan tersebut. “ Emang urusan loe apa ?”, atau kadang kita malu belum
mencapai dan telah tertinggal dengan
teman kita yang lainnya. Contohnya menikah, perasaan akan semakin galau
sedangkan jodoh belum juga datang. Menurut hemat saya, jika kita menemui
pertanyaan seperti diatas, agar tidak negative thingking dan selalu kusnudzon,
anggap saja pertanyaan- pertanyaan tadi adalah bentuk perhatian orang lain
kepada kita. Tentunya, tak ada kan dari kita yang tak suka mendapatkan
perhatian dari orang lain?
yup, biarpun itu nyatanya Basabasi tetap saja bagian dari bentuk perhatian :)
BalasHapuspertanyaan tiada akhir hingga berhenti di akhirat, hehe
bahkan di akhirat, kaki tangan kita akan mendapat pertanyaan untuk apa di gunakan di dunia..:)
BalasHapusnah itu dia maksudnya :)
BalasHapus@ Iqbal : Siiippp :)
BalasHapus