Tak Ada Rasa

Tak Ada Rasa
        Ada pelajaran yang luar biasa ketika berhadapan dengan kendaraan umum. Tentunya yang tak didapatkan oleh orang yang kemana-kemana serba pribadi (naik kendaraan pribadi). Teman- teman pasti paham dengan kondisi kendaraan umum yang kebanyakan masih jauh dari layak. Bukan masalah itu yang saya bahas di sini, namun dari pihak penumpang yang kadang tak ada rasa terhadap penumpang lainnya.
   
Baca Juga :Tentang Khansa
         Sebelum diamanahi motor sendiri, angkutan umum menjadi pilihan untuk bisa bergerak kesana kemari. Sudah menjadi makanan sehari- hari bau keringat sesama penumpang, sumpah serapah sopir angkutan, atau kadang- kadang ulah kebut-kebutan sopir tanpa memperhatikan keselamatan penumpang. Yang masih teringat dipikiranku ketika sedang penuh-penuhnya angkot dan kebetulan di dalamnya ada ibu hamil disamping perokok, namun perokok tersebut dengan santainya menghembuskan asap ke sana kemari. Apa tak sekolah itu orang?, dimana-mana orang tahu kalau asap rokok tak baik bagi kesehatan apalagi bagi ibu hamil. Sungguh tak punya rasa.
       
        Lain lagi kisahnya, ketika harus mudik naik bis. Berebut bisa masuk duluan dan mendapatkan kursi sudah menjadi tradisi. Padahal bis yang saya tumpangi adalah PATAS yang notabene lebih mahal, namun karena berlaku hukum penawaran dan permintaan dimana dengan terbatasnya armada yang ada tak jadi masalah membayar lebih dengan fasilitas yang tak ubahnya sekelas bis ekonomi.Tak jarang beberapa penumpang adalah ibu yang menggendong anaknya atau para manula. Namun yang bikin hati saya agak "sakit hati", jarang sekali laki-laki gagah (lebih mengutamakan lelaki sebagai pelindung wanita) merelakan kursinya untuk penumpang yang lebih membutuhkan. Kebanyakan seperti pengalamanku mereka lebih berpura- pura tidur seperti tak mengetahui.
Baca Juga :Kado Pertama
Ironi memang, katanya waktu SD dulu di pelajaran PPKN atau Budi Pekerti lebih mengutamakan yang membutuhkan, namun pada prakteknya mereka lebih tak ada rasa.
Ini Cerita Ku Jejak Ku suka-suka

Rekomendasi

  • Di Balik Mudik ( Tuban) pantai boom terlihat dari atas Kalau sudah bicara mudik, pastinya banyak cerita dan makna. Tak terkecuali mudik … Read More
  • Tak Ada Rasa         Ada pelajaran yang luar biasa ketika berhadapan dengan kendaraan umum. Tentu… Read More
  • Mencintai Sunyi Belum ku temukan jingga yang masih bersembunyi di balik pekat malam. Udara yang menusuk mentasbihkan bahwa pohon masi… Read More
  • 99 Ganjil, unik dan bermakna. Itulah angka 99 yang baru hari ahad saya mengaguminya. Mengenal angka 99 sebagai jumlah dari… Read More
  • Backpacker "Amatiran" Menjadi anak “jalanan” dan tahu dunia luar benar- benar saya rasakan setelah merantau di kota orang. Sebelumnya, sa… Read More
  • JEDA        Dalam titik tertentu, ketika raga lelah bergerak. Jiwa enggan beranjak. Tak patut rasanya me… Read More

4 Komentar untuk "Tak Ada Rasa"

  1. apa Saat itu ada yg berani menegur org yg sedang merokok mbak ?

    kalau di sini itu di angkutan umum spt kereta atau bis krn ngak ada angkot di sini hal yg wajar mbak, org saling tolong, misalnya ada ibu ibu yg bawa kereta bayi ya yg lainnya membantu, kl enggak sopirnya sdh buru buru lari membantu, bgt jg dgn tempat duduk, msh byk org yg dgn senang hati memberikan tempat duduknya ke org yg lbh memerlukan spt ibu tua/yg nggendong bayi, apa hal tersebut karena kebiasaan ya mbak ?

    BalasHapus
  2. kalo di sini merokok di sembarang tempat seperti telah menjadi hal yang lumrah di sini mbak el :(

    BalasHapus
  3. sekarang susah cari kepedulian dari orang

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, jangan sampai ya kita ikut2 tidak peduli.

      Hapus
Kebijakan Berkomentar di Blog Aniskhoir.com
  • Komentar harus sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel