![]() |
Gambar dari sini |
Ikhlas merupakan kata sederhana
namun dalam maknanya. Diperlukan hati yang benar- benar suci untuk dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan, dan tidak semua orang bisa melakukan. Mulut
bisa berkata “ikhlas” namun hati tidak bisa terbohongi. Begitulah, ilmu ikhlas
bak ilmu tingkat dewa. Namun, setinggi apapun ilmu itu jika kita sungguh-
sungguh kita kan mampu melakoni ikhlas yang sesungguhnya.
Dan, ketika waktu yang telah
dijanjikan, Jono pun belum menghubungi kami. Pikir kami mungkin sedang mencari
uang untuk kembalikan. Karena kami sadar tidak mudah mencari sejumlah uang
tersebut, meskipun di awal kata Jono orang tuanya akan menjual motor. Namun,
beberapa hari kemudian setelah tak ada konfirmasi, maka kami pun menanyakan
bagaimana uang tersebut. Dengan enteng Jono mengatakan yang minjam bukan dia,
tapi bapaknya sehingga Jono tak bisa berbuat apa menunggu bapaknya mengembalikan.
Kami sempat kecewa dengan jawabannya, karena bagaimana pun uang itu sampai ke
bapaknya untuk operasi adiknya melalui Jono, artinya kami mengamanahkan uang
tadi pada Jono. Setidaknya jika belum bisa mengembalikan ada pembicaraan atau sekedar
kata maaf sehingga itikad baik itu bisa menghapus kekecewaan kami. Keikhlasan
yang semula ingin kami berikan menjadi tercemar oleh sikapnya Jono tadi.
Selanjudnya ketika kami konfirmasi selalu ada saja alasannya. Yang katanya
sakitlah belum bisa mengantar uang ke rumah kami, namun di BBM status dan foto
profile sedang nonton pertandingan bola. Juga beralasan ada kegiatan sekolah
yang tidak bisa di tinggal dan lainnya.Kadang kami lelah menagihnya, serasa
jadi debt collector yang mengejar-
mengejar nasabah. Intinya sekarang, kami pasrahkan sekarang apa yang kami
lakukan sebagai sebuah amalan ibadah atau hanya amalan tanpa arti, hanya Allah
S.W.T yang tahu.
Setelah satu bulan, setelah
beberapa kali drama penagihan akhirnya Jono pun mengembalikan dua pertiga
pinjaman kepada kami, Kami sempat kecewa karena tidak semua. Namun sisi
positifnya uang kami tidak semua yang di bawa si Jono. Dan, sekarang tinggal
sepertiganya yang tiap kami tanyakan selalu aja ada alasan. Entah uangnya
dipakai istrinya, no rekening yang kami berikan ke hapus atau yang lainnya.
Kadang jika dihadapkan dengan orang yang tidak punya malu, kita harus juga
bermuka tembok untuk menghadapinya. Rasanya ewuh pakewuh sebagai teman telah
hilang. Dan sekarang kami pun melapangkan dada, jika segala usaha untuk meminta
hak uang kami sudah kami lakukan tapi belum kembali, berarti uang tadi
sesungguhnya belum rejeki kami. Dan yang terpenting kami pun harus belajar
tentang makna ikhlas lagi bukan sekedar teori tetapi sebuah laku nyata ketika
dihadapkan pada permasalahan ikhlas yang sesungguhnya.
Aneh, masa si Jono yang pinjam uang terus dia bilang yang meminjam adalah bapaknya. Semoga Mbak bisa ikhlas dan mendapatkan ganti yang berlipat-lipat.
BalasHapusAmiin
Hapussemoga mendapat ganti yang lebih besar mba...memang berat harus ikhlas sementara kita butuh ..
BalasHapusAmiin :)
Hapus