Setelah mengikrarkan diri sebagai
blogger, mau tidak mau menulis adalah kewajiban yang kudu dilakoni. Dari mulai
yang menulis untuk job ripiu, sehingga menghasilkan segepok rupiah. Menuliskan
hobi sebagai bentuk pengekspresian diri. Atau sekedar blogger curhater, yang
menjadikan menulis sebagai terapi emosi. Pengeluaran segala unek- unek di
kepala yang tak bisa diucapkan lewat kata. Dan, meskipun saya masih golongan
yang ketiga dan berusaha untuk naik ke level selanjutnya (Amiin) dunia blogger
telah mencuri sebagian waktu tidur saya. Dari sekedar untuk blogwalking nambah
wawasan. Belajar koding blog yang njlimet bikin kepala mumet. Serta
bersosialisasi dengan sesama blogger di dalam suatu komunitas.
Pada awalnya saya termasuk
blogger yang “egois”. Berpedoman bahwa menulis adalah tentang masalah pribadi
yang tak seorang pun bisa mempengaruhi. Wuih, idealisnya mengalahkan aktivis
kampus yang doyan demo dan orasi. Tapi semakin ke sini, tembok egoisme itu
mulai hancur. Apalagi setelah ketemu embak blogger kece yang sederhana, yang
rendah hati dan tidak sombong. Yang ini saya gak baper kok. Kunjunginya saja
bukti yang terpampang nyata blog cantik Mbak Arinta. Aih, saya mah minder sambil
nangis dipojokan menyesali dosa. Blog keren gitu di bilang sederhana wal biasa
saja. Lha blog saya apa atuh?..
Selain blognya yang keren,
tulisannya pun banyak yang full manfaat. Salah satunya kiat mbak Arinta
mengatasi ide menulis jikalau lagi buntu. Dari beberapa poin yang di tuliskan
di blognya mbak Arinta, saya pun juga menggunakan kiat yang hampir sama.
Meskipun untuk blogwalking akhir- akhir agak jarang saya lakukan. Dan mbak
arinta ternyata juga punya prestasi yang membanggakan. Juara Harapan dua lomba
menulis dongeng nusantara bertutur. Tak diragukan lagikan tulisannya selain
enak dibaca juga telah di akui oleh juri lomba.
Ibarat pepatah, sekali dayung dua
tiga pulau terlampui, begitu juga mbak blogger cantik satu ini. Selain sebagai
ibu dua anak, blogger, ternyata juga seorang pebisnis. Salah satunya sebagai
reseller cilok pimpong. Sebagai emak yang kekinian, mbak Arinta juga memanfaatkan
media sosial untuk meningkatkan omset penjualannya.
Satu lagi wanita yang telah
menginspirasi saya untuk terus menulis di sela gelayutan, rengekan serta tawa
si kecil. Setelah sebelumnya Mbak Vanti, kemudian Mbak Elisa dan sekarang mbak
Arinta. Dengan “bergandengan tangan” dengan wanita- wanita yang mempunyai
kecintaan yang sama terhadap dunia menulis semakin memberikan semangat pada
diri saya pribadi khususnya, dan pembaca pada umumnya untuk lebih banyak
berbagi lewat tulisan dan karya.
menulis yang bermanfaat, ini yang mulai saya tanamkan. Karena kan sayang ya, sekalian aja orang mampir sekaligus dapat manfaat dari tulisan kita :)
BalasHapusidem sama Mbak Nining :D
Hapuskan masing2 orang mbak, mau nulis bloggernya gimana... Tp kl mau menjaring pembaca lbh banyak, mesti cari masukan dari banyak blogger juga. Kecuali kl memang mau nulis buat diri sendiri, kan bisa dikunci tuh blog-nya. Jd hanya yg diundang baca yg bisa liat
BalasHapusKenapa susah komeng yak!
BalasHapusEmang arisan link ini We o we...
BalasHapus