Jika perpisahan hadir, banyak kisah bersama yang selaluterkenang.
Baik itu kegembiraan, lelucon, duka, atau yang kesemua itu terbalut menjadi
satu.Kebersamaan dapat mengalahkan batas usia, tempat bahkan masa. Dan, cerita
– cerita yang diukir bersama menjadi pemanis hidup hingga tua nantinya.
Seperti malam ini, Rumah ke 2 (
rumah kost) ramai karena kebersamaan kami. Sudah biasa jika 5 penghuni dan
sesekali penumpang tetap hadir di rumah ini. Tapi kali ini luar biasa. Tamu tak
diundang memenuhi kamar yang kami huni. Kalau tamu itu bidadari pasti kita
bersuka ria, kita dapat belajar ilmu kecantikan lewatnya. Tapi beda jika
belatung-belatung sebesar jari kelingking anak-anak bergentayangan. Yang ada
hanya terriakan- teriakan wanita ditengah malam. Sebenarnya malu juga dengan
tetangga. Kost-kostan akhwat namun ribut di tengah malam. Semua tak terpeduli
jika salah satu hewan pobia kami menghantui.
Ngantuk yang tadi tertahan, telah
hilang karena shock terapi belatung gentayangan. Muncul keusilan lain. Ya,
kebetulan salah satu penghuni genap 20 tahun. Okey, pas banget ada bahan untuk
melampiaskan semuanya kekesalan. Segera berburu peralatan tempur ke dapur.
Telur, tepung terigu dan air menjadi adonan lulur yang mantap. Ternyata
melancarkaan aksi penyerangan meski lima lawan satu tak semulus rencana. Karena
lawan kita telah berubah menjadi raksasa yang mengerikan. Ahhh, permainan
saling mengunci seperti anak kecil ditengah malam. Teman, rasanya aku ingin
mengatakan ini terlalu malam untuk melakukan semua. Namun, Keasyikan dan tawa
ini tak mampu untuk mengungkapkan.
Dan, Engkau tahu teman apa yang
terjadi esok harinya?. Kita semua terlelap dalam kengantukan. Untung sholat
subuh masih bisa kita jalankan. Kapan- kapan teman, kita ukir lagi kisah yang
lebih mengasikan...
Salam sayang untuk kalian semua
TEMAN.........>.<
Belum ada Komentar untuk "Dari Belatung, Telur Ceplok Hingga Kunci"
Posting Komentar
Kebijakan Komentar di Blog Aniskhoir.com