Alhamdulillah, pertengahan ramadhan ini Allah memberi hadiah untuk bisa menikmati arti sebuah kebersamaan. Indahnya berbagi dengan sesama yang membutuhkan terasa indah sekali. Dilibatkan dalam sebuah kepanitian Pesantren for kids memberi pengalaman tersendiri. Lebih-lebih pada sesi acara " Berbelanja Bersama Anak Jalanan", sungguh menyentuh hati sehingga menggerakkan jari untuk menuliskan di
blog. Anak jalanan, yang sering ku lihat - hanya sebatas melihat, atau kadang hanya memberi recehan uang- tak jauh beda yang diundang panitia untuk berpartisipasi dalam acara ini. Dengan rambut kemerah-merahan kumal, baju tak layak pakai, kulit terbakar hitam legam dan tentunya tanpa alas kaki. Sangat kontras dengan peserta pesantren ramadhan yang hampir semua orang berada di kota Gresik. Dan, intinya acara ini kita ingin berbagi, menyambung silaturahim dan membuang batas sosial anak berada-anak jalanan. Awal mereka berkumpul dengan anak jalanan ada keheranan yang besar, sama seperti ku. Memasuki Rumah Allah (Masjid), tanpa alas kaki dan kondisi badan kotor semakin membuat heran peserta pesantren for kid.
Panitia pun mempersaudarakan anak jalanan dan peserta pesantren untuk selanjudnya berbelanja kebutuhan anak jalanan tersebut dengan voucher Rp.75.000, peserta harus berpikir barang apa yang cocok untuk anak jalanan, dan tentunya harus berdiskusi dengan anak jalanan kira -kira barang apa yang mereka mau.
Pengalaman berharga bagi peserta dan tentunya diri saya pribadi. Betapa kadang diri kurang bersyukur. Kadang kita sering buang atau pilih makanan. Keluar masuk mall untuk hal yang kurang jelas manfaatnya, sedangkan anak jalanan belanja di supermarket suatu kemewahan. Bahkan untuk memilih barang apa yang akan mereka pilih menjadi hal yang sulit. Dan akhirnya, jiwa anak-anak mereka muncul. Membeli makanan yang iklannya terkenal. Mungkin bagi mereka sesuatu yang terkenal pasti enak rasanya, atau suatu kebanggaan tersendiri bisa menikmatinya.
Apapun itu, ini semua pengalaman yang berharga. Hanya sekelumit yang bisa aku ceritakan. Padahal di hati ini banyak rasa yang tak bisa terungkap untuk pengalaman yang LUAR BIASA.
Jejak Ku
blog. Anak jalanan, yang sering ku lihat - hanya sebatas melihat, atau kadang hanya memberi recehan uang- tak jauh beda yang diundang panitia untuk berpartisipasi dalam acara ini. Dengan rambut kemerah-merahan kumal, baju tak layak pakai, kulit terbakar hitam legam dan tentunya tanpa alas kaki. Sangat kontras dengan peserta pesantren ramadhan yang hampir semua orang berada di kota Gresik. Dan, intinya acara ini kita ingin berbagi, menyambung silaturahim dan membuang batas sosial anak berada-anak jalanan. Awal mereka berkumpul dengan anak jalanan ada keheranan yang besar, sama seperti ku. Memasuki Rumah Allah (Masjid), tanpa alas kaki dan kondisi badan kotor semakin membuat heran peserta pesantren for kid.
Panitia pun mempersaudarakan anak jalanan dan peserta pesantren untuk selanjudnya berbelanja kebutuhan anak jalanan tersebut dengan voucher Rp.75.000, peserta harus berpikir barang apa yang cocok untuk anak jalanan, dan tentunya harus berdiskusi dengan anak jalanan kira -kira barang apa yang mereka mau.
Pengalaman berharga bagi peserta dan tentunya diri saya pribadi. Betapa kadang diri kurang bersyukur. Kadang kita sering buang atau pilih makanan. Keluar masuk mall untuk hal yang kurang jelas manfaatnya, sedangkan anak jalanan belanja di supermarket suatu kemewahan. Bahkan untuk memilih barang apa yang akan mereka pilih menjadi hal yang sulit. Dan akhirnya, jiwa anak-anak mereka muncul. Membeli makanan yang iklannya terkenal. Mungkin bagi mereka sesuatu yang terkenal pasti enak rasanya, atau suatu kebanggaan tersendiri bisa menikmatinya.
Apapun itu, ini semua pengalaman yang berharga. Hanya sekelumit yang bisa aku ceritakan. Padahal di hati ini banyak rasa yang tak bisa terungkap untuk pengalaman yang LUAR BIASA.
Belum ada Komentar untuk ""Belanja Bersama Anak Jalanan""
Posting Komentar
Kebijakan Komentar di Blog Aniskhoir.com