Ada cinta yang begitu mudah berbalas, bersatu merengkuh
bahagia. Ada juga cinta yang tak terucap, hanya di dalam hati dan pada akhirnya
layu dan mati. Ada lagi cinta yang jalan ceritanya berliku, seolah mustahil untuk
bersatu, namun justru bersama dalam rumah tangga .Begitulah Sang Maha Cinta
menskenario cinta makhluknya.
Serasa saya kembali muda *hyaa_merasa_tua, ketika
membicarakan romantisme cinta. Seperti kembali usia belasan tahun ketika cinta
menggelora. Ada yang bilang kalau karena cinta, kotoran kucing berubah jadi
coklat*eh, darimana?. Kata Pat kai, si
siluman babi di kera sakti –cinta deritanya tiada akhirnya--. Suka- sukalah
mendefinisikan, Tapi bagiku cinta ke lawan jenis itu tak lepas dari ketiga fase
ini : jomblo, khitbah (lamaran) dan menikah. Dan sepertinya poin pertama yaitu
jomblo(ku) jadi bahasan pertama pada tulisan kali ini. Seperti judul blog Mbak
Blogger satu ini yang lagi kena trget untuk diubek, dikepoin dan direview yaitu Jombloku
Ketika membaca judulnya, saya mengira bahwa blog jombloku
ini pemiliknya adalah seorang jomblo galau yang menjdikan blog sebagai ajang
curcolnya. Ternyata saya salah sangka. Dibalik blog jombloku adalah seorang
emak dengan satu putra bernama Kinza. Jadi apa judul blog ini menipu dan
sekedar pencitraan? Tidak juga. Mbak Husnul Khotimah atau nama sapaannya Inuel
(pakai huruf “e” dan tnpa Daratista) menjelaskan kalau blog jombloku di buat
semasa masih ngejomblo dan sebagai semacam prasasti pengingat jaman jomblonya
dulu tetaplah nama jombloku digunakan.
Diawal tulisan tadi saya agak baper menuliskan kata-kata
tentang cinta. Ini gegara kerasukan tulisan mbak Inuel tentang perjalanan
cintanya dengan Mas Suami sampai “Saya terima nikahnya…”. Jadi sebuah cinta yng
berawal dari dunia maya yang berlanjut ke alam nyata. Dan berlatarkan blog sebagai media.
Namun itu tak serta merta terjadi. Bahkan meskipun Mbak Inuel telah ada chemistry bukan Mbak Rahmah Chemist lhoo ya dengan Sang
Mas kala itu, tetapi takdir belum mempertemukan mereka.
Baca juga : Rahmah Chemist : Bukan Dosen Biasa
Keputusan untuk merantau ke Bali merupakan sebuah titik
dimana Mbak Inuel menemukan sebuah prinsip hidup. Tentang tarbiyah, tentang
persahabatan dan juga hubungan dengan lawan jenis yang tak mengenal pacaran,
TTM (Teman Tapi Mesra) atau HTS (Hubungan Tanpa Status). Yang diperbolehkannya
adalah sebuah ikatan yang sah bernama pernikahan. Apakah keyakinan Mbak Inuel
itu tanpa ujian?, Justru pada saat itulah Sang Mas datang menawarkan ikatan.
Mbak Inuel menyambut dengan tantangan sebuah pinangan.
So sweet sekali kan kisah cintanya si jombloku yang tak
jomblo lagi. Masih banyak kisah, ilmu serta tips menarik di blog jombloku lhoo.
Datang langsung yuk ke blognya..
Aku penasaran pengucapan Inuel apa harus dibaca i-n-u-e-l apa tetap dibaca Inul atau seperti pengucapan Seoul yg dibaca Seoul. Mbak Anis coba bantu jawab?
BalasHapusLah keliru, Seoul dibaca So'ul
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusPake e, dibaca juga tu haha
Hapuslangsung di jawab ma yang punya nama
Hapusemm kisahnya so sweet banget ..
BalasHapusiya Mbak Nisa
HapusHati orang gak ada yang tau yaaa mbak Anis.. semoga memang jodoh dunia akhirat, aamiin insyaAllah;). makasih reviewnya ;). Baru bisa komentar sejak kemaren haha..
BalasHapusAmiin Mbak Inuel
HapusJombloku itu jomblo yang ga lagi jomblo ya, sukses mba Husnul dan mba anis
BalasHapusTerima kasih Mbak Wita
HapusJombloku itu jomblo yang ga lagi jomblo ya, sukses mba Husnul dan mba anis
BalasHapusTsaaahh..prasasti :v
BalasHapusTapi beneran jadi abadi ya cerita cintanya.. :)
keuntungan eorang blogger.
Hapusselain bisa untuk cattan pribadi juga inspirasi orang lain
Inuel, pakai huruf “e” dan tnpa Daratista...hihihi kudu diperjelas ya. Beda nama beda branding, eaaa :D
BalasHapusAhahahaha... Iya loh, kupikir awalnya milik jomblo. Ternyata....
BalasHapus