Dua bulan ini Wan, putra saya Alhamdulillah sudah berani sekolah sendiri. Bahkan di gerbang sekolah dia sudah berpesan jika nantinya minta ditinggal. Tentu saja itu membuat saya bahagia. Bahagia karena ia sudah mandiri dan berani. Bahagia lainnya, sejenak bisa glundang- glundung me time di rumah. Hahaha.
Bisa dibilang, proses Wan sampai berani sekolah sendiri tidaklah mudah. Bahkan banyak yang tidak percaya jika akhirnya Wan mau ditinggal. Jadi setahun yang lalu saya ngajar ditempat Wan sekolah sekarang sekaligus mendaftarakannya untuk jenjang play grup. Namun, keinginan kadang tidak sesuai harapan. Jangankan mau masuk sekolah yang diajar guru lain, ketinggalan saya sebentar saja sudah menangis.
Sebagai orang tua, jelas saya sedih. Disisi lain saya bisa mengkondisikan anak lain lebih mandiri tapi untuk anak saya sendiri, saya belum mampu. Dan itu berlangsung satu tahun penuh. Bisa dibilang Wan sama sekali tidak sekolah, Cuma ikut saya saja mengajar.
Bac ajuga : Ketika anak bertengkar dengan teman
Pada akhirnya saya memutuskan resign, ada sedikit kekawatirkan jika nanti Wan akan drama ketika harus sekolah sendiri tanpa saya. Karena aturan di sekolah Wan orang tua dilarang untuk menunggui. Tapi Alhamdulillah, kekawatiran saya ternyata berlebihan dan tidak terbukti. Wan sekarang jadi anak mandiri. Meskipun di sekolah masih diam malu- malu, namun keinginannya yang kuat untuk berangkat sekolah patut saya apresiasi.
Hari ini saya menemui anak yang akan dipindah orang tuanya karena susah berangkat sekolah. Kata si orang tua, setiap akan berangkat orang tua harus “bertengkar” dengan anaknya terlebih dahulu. Si anak mesti tantrum ketika masuk sekolah. Dengan kejadian tadi saya jadi ingat pengalaman saya dengan Wan. Memang membuat anak merasa nyaman untuk sekolah tidaklah mudah. Perlu persiapan panjang sebelumnya. Jadi apa saja yang dilakukan agar anak mau sekolah? Berikut ulasannnya.
Mencari Penyebabnya
Anak menolah kondisi tertentu bukan tanpa alasan, termasuk masuk sekolah. Penyebab bagi siswa yang baru masuk biasanya karena masih asing ditempat baru. Ada juga yang tidak nyaman karena belum bisa sosialisasi dengan orang-orang tua. Ketika telah mengetahui penyebabnya, tentu segera mencari jalan penyelesainnya ,sehingga anak mau sekolah
Baca juga : Penyebab takut pada anak, orang tua waib tahu
Jangan marahi anak
Tidak dipungkiri ketika berhadapan dengan anak yang rewel emosi orang akan naik. Apalagi setelah dibujuk dengan berbagai cara namun tetap saja tidak bisa. Belum lagi jika kejadian tersebut berada di tempat umum yang membuat malu. Maka tidak mengherankan anak tidak mau sekolah membuat marah. Jika demikian, yang pertama dilakukan jangan sampai marah pada anak. Kemarahan akan membuat anak semakin tidak mau sekolah
Cari guru sebagai pelekat anak
Dalam kondisi tertentu seorang anak membutuhkan kenyamanan. Kenyamatan tersebut bisa dari benda yang disukai ataupun orang yang disukainya. Maka agar anak nyaman di sekolah dan mau sekolah, guru sebagai pengganti orang tua anak di sekolah harus bisa menggantikan sementara peran orang tua. Sehingga agar anak nyaman disekolah bisa mendekatkan anak dengan salah satu guru terutama wali kelasnya. Jangan kawatir jika anak akan tergantung dengan satu guru. Karena berlahan jika anak sudah merasa nyaman ia akan bersosialisasi dengan semua orang (tidak tergantung satu guru)
Konsultasikan dengan gurunya.
Ketika anak masuk sekolah baik itu kelompok bermain, Tk maupun SD, itu artinya ada orang tua lain yang mendidiknya. Maka ketika ada masalah dalam diri anak terutama tentang pendidikannya patut rasanya berkonsultasi dengan guru untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Biasanya guru akan dengan senang hati membuka diskusi denga orang tua jika mereka berkonsultasi.
Sugesti
Ketika anak dalam posisi mengantuk ketika akan tidur, ia berada dalam gelombang otak alpha. Pada gelombang alpha inilah cara yang terbaik untuk mensugesti/ memprogram bawah sadarnya. Kondisi inilah pintu terbaik untuk memasukkan berbagai sugesti pada anak termasuk tentang sekolah. Saya sendiri merasakan pada Wan ketika menyapih dan toiilet training. Jadi ketika Wan dalam kondisi setengah tidur saya bisikan berbagai kata secara berulang sambil membelainya. Alhamdulillah untuk menyapih tidak sampai drama. Dan cara sugesti ini juga saya lakukan ketika Wan masuk sekolah.
Doa
Sebagai orang yang beriman, tentu percaya ada invisible hand diluar usaha. Jadi setelah bebagai usaha dilakukan, dan kemudian adalah berdoa. Berdoa memohon anak diberikan keberanian untuk sekolah sendiri serta kelancaran dalam menuntut ilmu. Dan selanjutnya yaitu menyerahkan segala hasil kepadaNya.
Baca juga : Perhatikan 10 hal berikut sebelum naik bis bersama anak
Yang jadi catatan diakhir tulisan ini, proses adaptasi satu anak dengan lainnya tidaklah sama. Jadi jangan membandingkan dengan anak lainnya. Nikmati prosesnya, karena hasilnya tidak akan secara instan didapatkan. Perlu kelapangan hati untuk menerima apapun kondisi anaknya. Semoga usaha bunda berhasil ya serta anak mau sekolah.
Belum ada Komentar untuk " Anak Tidak Mau Sekolah? Lakukan Hal Berikut Ini "
Posting Komentar
Kebijakan Komentar di Blog Aniskhoir.com