Mudik rasanya belum lengkap jika tanpa wisata kuliner. Selain untuk mencoba aneka makanan di daerah asal juga untuk membangkitkan akan kenangan. Apalagi jika kampung halaman telah berkembang sedemikian rupa, sehingga banyak tempat menarik yang perlu dikunjungi. Tidak hanya soal menu dan rasa makanannya tapi juga tempat yang instagramable. Dan saya menemukan di Kocok’in Pare Kediri.
Bagi yang tinggal atau sedang berlibur ke Pare Kediri yang lebih terkenal dengan Kampung Inggris Kocok’in Kebonan Pare tidak asing lagi. Sebuah resto yang berada di dekat perempatan Tulungrejo ini cukup ngehits. Letaknya yang strategis tepat dijalan utama menuju Pare menjadi salah satu alasannya. Selain itu berbagai tempat instagramable serta aneka menu yang disediakan menjadi pilihan anak muda bahkan keluarga untuk menghabiskan waktunya.
Di gerbang pintu masuk sebuah tulisan KOCOK’IN diantara bamboo-bambu sudah menarik perhatian. Selain itu patung sapi yang berpose seksi akan menyambut pengunjung. Tidak mengherankan jika patung sapi menjadi ikon Kocok’in karena menu andalan disini adalah susu dengan aneka rasa. Saya sendiri ketika datang kesini juga penasaran dengan susu yang disediakan. Saya pesan susu hangat rasa strawberry, susu dingin rasa oreo dan rasa hazelmut.
Untuk harganya sendiri tidak mahal kok. Hanya Rp. 8000,00 per gelas. Oh ya kalau kalian ingin beli susu, harus sabar antri. Saya saja yang datang ketika baru buka udah harus antri lho. Setelah ke kasir untuk pembayaran, sekitaran sepuluh menitan harus antri ngambil susu di satu tempat dengan kasir.
Dokpri aniskhoir.com : antrian untuk beli susu, itu fotonya pas saya udah didepan. Dibelakang saya antriannya panjang |
Selain susu sebagia menu andalan masih banyak menu lainnya, baik minuman maupun makanan yang bisa dicoba. Saya sendiri yang datang-datang kehausan langsung pesan es jeruk. Oh ya, di Kocok’in camilannya pakai sistem rombong ya. Jadi kita yang datangi rombong makanan sekaligus bayar untuk mendapatkan makanan serta minumannya. Baru deh cari tempat duduk. Kecuali untuk makanan serta minuman yang perlu waktu buatnya, kudu nunggu dulu. Habis pesan makanan di kasir kemudian cari tempat yang nyaman dan bagian pramusaji yang mengantar. Oh ya, karena saya kelaparan nunggu makanan datang cukup lama euy, jadi tidak sempat foto makanan serta daftar menunya. Maaf ya
Selain karena karena ingin nongkrong sambil makan, saya yakin pasti banyak yang kesini karena ingin pepotoan. Tempatnya luas banget serta berbagai ornament yang unik emang tepat untuk menghiasi feed media sosial. Di bagian depan, kalian bisa duduk dengan kursi dan meja bambu dengan berpayungkan rumpia daun.
Di dekat situ merupakan tempat pemesanan susu. Agak ke dalam, bagian aneka rombong camilan dari mulai pisang cokelat, serabi, ayam gunting dan masih banyak lagi serta pemesanan untuk makanan. Untuk dapur dan toiletnya pun unik banget karena dindingnya dilapisi anyaman bambu serba berbagai patung serta benda antik.
Luar toilet dengan aneka hiasannya |
Dipaling belakang, dan yang paling asyik itu berada di Kebonan Kocok’in. Sesuai namanya, memang benar-benar kebonanan yang disulap jadi tempat yang menarik. Di kebonan ini di kelilingi saung-saung yang cocok sekali untuk kulineran bersama keluarga.
Untuk jalannya sendiri, digunakan juga bambu anyaman. Untuk ditengahnya, terdapat layaknya play ground dengan berbagai mainan anak seperti. Ada juga becak-becak yang sudah tidak dipakai ditata rapi yang bisa untuk pepotoan. Banyak juga berbagai macam replica binatang yang tentunya membuat anak senang.
Jalan menuju ke saung |
Kebetulan saya ke Kocok’in pada siang hari. Pada malam hari katanya lebih indah lagi lho karena banyak lampu-lampu yang menghiasinya. Tidak mengherankan jika malam hari lebih ramai dan tentu saja antriannya pesan makanan lebih mengular. Untuk jam bukanya sendiri yaitu dari jam 11 siang sampai 10 malam. Karena saking semangatnya ke sana awalnya saya datang jam 10an, ya tentu saja belum buka. Untuk yang keduanya saya datang setengah dua belasan. Itu saja beberapa rombong masih belum siap, dan katanya baru melayani pembeli setelah jam 12 siang. But, over all Kocok’in yang menggunakan bamboo sebagai ciri khasnya menarik kok untuk dikunjungi. Kalau mudik lagi sih, inginnya ke sana lagi bersama keluarga besar. Selain semakin seru jika rame-rame juga makin puas untuk pepotoan. Lumayankan buat update instagram.
Tempat makannya enak, plus lokasi yang instagramable. Komplit. Suasanya deasanya juga dapet. Btw namanya unik juga ya mbak
BalasHapusDuh, saya kalo ngomong tentang kampung Inggris kepengen banget ke sana mba.. soalnya kreatif banget.
BalasHapusBerarti kalo ke pare nanti wajib Dateng ke kocok'in.
Wah namanya unik
BalasHapusWalau ga suka susu, saya tetap penasaran
Kapan ya kulineran di kediri :)
Waah pasti sekarang Pare makin rame ya...soalnya dulu tahun 2014 aku kesana aja sudah rame..btw tempatnya cakep banget ya..semoga suatu saat bisa main kesana amin
BalasHapusHal-hal yang berbau alam dan kesan ndeso kini makin banyak dicari. Kanapa? Mungkin karena adem di hati. Suara air, bunyi bambu bergesekan tertiup angin dan bau tanah tersiram hujan adalah sensasi mahal untuk saat ini. Keren, ya! Selamat ya kak, bisa menikmati asrinya dan alaminya destinasi. Kapan-kapab saya mau nyobain ah, kalau pas jalan ke pare. Thanks ya infonya
BalasHapusAsri banget tempatnya. Daku malah lagi cari-cari nih foto kak Anis diantara bambu bambu itu, hehe. Semoga daku bisa berkesempatan juga nih ke KOCOK’IN karena pengen juga jalan-jalan ke sana
BalasHapusTempat nongkrong yang asik ya...
BalasHapusKekinian tapi tetapbada suasana alam nya
Makan bareng keluarga besar di tempat keren itu membantu membangun semacam ikatan berikut kenangan manis.
BalasHapusSaya suka desainnya. Perkara antre wajar karena pengunjung banyak banget.
Justru me
wuih saung nya kayak suasana makan di sawah. asri banget dan bikin nafsu makan tambah besar nih. harganya terjangkau. susu cuma 8 rb gitu
BalasHapus