Aniskhoir.com. Bagi yang tinggal di kota besar
kemacetan sudah menjadi aktivitas rutian harian. Terlebih dijam- jam primetime
kendaraan mengular panjang menunggu antrian menjadi pemandangan yang lumrah.
Bagi yang tinggal jauh dari tempat kerja mencari kendaraan yang terbebas dari mancet
jadi pilihan. Dan KRL atau Comuter Line jadi moda tranportasi masal tanpa
terkendara kemacetan di jalan.
Berdoa dahulu sebelum naik KRL.
Apapun yang dilakukan dalam ranah kebaikan selalu dianjurkan untuk memulainya dengan sebuah doa, tak terkecuali naik KRL. Dan namanya KRL bukan sesuatu tempat steril dari bahaya. Tentunya keselamatan selalu menjadi keinginan dari setiap penumpang. Dan melalui doa menjadi sebentuk kepasrahan seorang hamba kepada Sang Pencipta untuk melindunginya.
Persiapkan e-Money
KRL di Jakarta khususnya sudah menggunakan e-Money atau uang elektronik sebagai alat pembayaran. Jadi jika ingin naik KRL tentu harus mempersiapkan uang elektronik. Dan dari saran Kang Rudi minimal saldo uang elektronik yang dimiliki minimal Rp. 12.000,- sehingga nantinya tak perlu repot lagi ketika pembayaran.
Instal KRL Access di Smartphone
Bagi yang jarang atau pemula naik KRL aplikasi ini sangat membantu. Melalui aplikasi ini dari paparan Kang Rudi kita bisa mengetahui posisi KRL berhenti. Jadi tidak membingungkan bagi penumpang yang memang belum hapal medan yang dilintasi serta tempat pemberhentian KRL.
Perhatikan gerbong yang akan
dinaiki
Untuk gerbon KRL ada 2 jenis yaitu gerbong khusus perempuan dan untuk laki-laki. Untuk letaknya gerbong perempuan berada paling depan dan belakang dalam rangkain KRL. Jadi dengan pemisahan ini lebih meminimalkan kejahatan. Dan yang terpenting jangan sampai salah masuk gerbong kereta ya
Perhatikan etika serta
keselamatan
Keselamatan dimana saja adalah prioritas utama. Dan ketika akan masuk KRL jika tak ingin ditabrak- tabrak atau mendapatkan makian dari penumpang lainnya maka dahulukan penumpang turun. Selanjudnya jangan memaksa masuk ketika KRL dalam kondisi penuh sesak karena bisa membahayakan bukan hanya diri sendiri tapi juga orang lain.
Secara pribadi saya setuju dengan
saran yang disampaikan Kang Rudi diatas. Bagaimanapun Kang Rudi yang setiap
harinya berkutat dengan KRL antara Bekasi dan Jakarta sudah memiliki banyak
pengalaman dan banyak dituangkan di blog pribadinya. Selain kehidupan
sehari-hari serta berbagai opini tentang masalah terkini blog Kang Rudi juga
membahas banyak hal tentang Tuban
Sebagai salah satu bidan lahirnya
Blogger Tuban meskipun sudah tidak ber-KTP bumi wali namun masih tetap eksis
berkontribusi terhadap komunitas. Keahliannya dalam bidang IT menjadikan bapak
satu anak merupakan rujukan pas jika membutuhkan informasi. Selain Itu tulisan
di blognya yang ringan namun syarat manfaat menjadi tempat yang asyik untuk
mendapatkan pengetahuan sekaligus hiburan. Yuk mampir ke Blog Kangrudi.com
Mantap jiwa. Andai kata ada kereta tuban sby haha
BalasHapusKalo KRL SBY tuban mas bahtiyar sering pulang
HapusKang rudi orang tuban yang domisili jakarta, tapi cinta budaya desa kelahirannya.. Mantap kang rudi, sangat bermanfaat tips naik KRL nya
BalasHapusibarat kacang tak lupa pada kulitnya
HapusSaya belum pernah memiliki pengalaman naik krl. Mungkin kalau suatu saat akan naik krl, saya harus instal KRL Access di Smartphone nih.
BalasHapusMaklum belum berpengalaman. Hehe
TOSS Mas saya juga belum pengalaman
HapusSekian banyak artikel Mas Rudi...semuanya memang inspiratif....semoga jaya buat mas rudi... Makasih mbak anis....
BalasHapusKang Rudi bagi Blogger Tuban sangat menginspirasi
Hapussekarangsihsdhlbhnyamanya,dibandingdulu
BalasHapusAlhamdulillah kalo sudah ada pembenahan
HapusPenggunaan E-Money lebih baik daripada cash, karena mengurangi tingkat kejahatan. Tak perlu takut kehilangan uang akibat dicopet. hehehe
BalasHapusSemoga semakin memberikan kemudahan dan kenyamanan pengguna KRL Ya Mas
HapusItulah yang saya kagumi dari sosok kang rudi. Meskipun jauh tpi selalu menulis tentang kearifan lokal.
BalasHapus