Aniskhoir.com. Membaca Artikel Mbak Inna Riana
di Website Kumpulan Emak Blogger (KEB) tentang belajar parenting dari sekitar
saya jadi rindu dengan emak. Wanita yang telah berusia lanjud yang melahirkan
dan membesarkan aku dan ke enam anaknya lainnya. Terlebih sekarang ketika saya
telah memiliki anak merasakan betul bagaimana perjuangan menjadi ibu.
Bagaimanapun ibarat buah jatuh tak jauh dari pohonnya, kepengasuhan ala saya
tak jauh beda dengan yang emak terapkan kepada saya dulunya.
Mungkin bagi emak yang hanya
mengenyam kelas 1 Sekolah Rakyat (semacam SD) jaman Belanda tak paham apa itu
arti parenting. Namun dari pengasuhan yang sederhana dan menggunakan berbagai
prinsip hidup setidaknya kami ketujuh anaknya dapat hidup mandiri dan rukun damai.
Tentu poin tersebut sudah sangat istimewa karena tak tergantikan dengan harta..
Belajar Mandiri
Emak selalu menekankan untuk
anak- anaknya tidak merepotkan orang lain. Jadi setiap tindakan yang dilakukan
berarti harus siap dengan resiko yang didapatkan. Saya ingat betul, sepanjang
sekolah hanya sekolah dasar saja yang didaftarkan oleh emak. Jadi sekolah
lanjudnya saya harus mencari dan daftar sendiri. Serta segala keperluan untuk
sekolah harus bisa saya disiapkan sendiri. Namun kemudian ketika harus berurusan
dengan wali murid emak akan senang hati datang karena merupakan kewajiban
sebagai orang tua. Pun ketika saa ijin melanjutkan untuk kuliah, emak hanya
mengatakan “emak hanya memberi doa tak bisa memberi harta”. Itu artinya ketika
saya mengambil kuliah saya harus siap dengan segala resiko bahkan biaya yang
saya tanggung. Dengan kondisi ekonomi yang pas- pasan tak mungkin juga keluarga
harus membiaya kuliah saya. Namun justru dalam perjalanan emak selalu
menawarkan uang hasil kerjanya untuk biaya kuliah saya.
Menjadi agama pondasi utama dalam hidup.
Ada kalanya hidup berada dibawah
dan harus menghadapi berbagai cobaan. Tidak mudah seseorang menerima kenyataan
dan berdamai dengan realita. Terlebih pergaulan juga membawa pengaruh yang
besar bagi pembentukan karakter seseorang. Dan seseorang yang mempunyai pondasi
agama yang kuat akan menjadi control diri untuk tidak melakukan perbuatan tercela.
Untuk itulah bagi emak belajar agama yang paling penting. Bahkan dengan
kemampuannya yang terbatas sebisa mungkin emak mengajari kami untuk menerapkan
apa yang didapat dalam kehidupan sehari- hari.
Tanggung Jawab.
Sejak kecil saya telah diberi
emak tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan harian. Tentu disesuaikan dengan
kadar kemampuan yang sesuai dengan umur saya. Saya ingat betul bahwa pagi- pagi
kami harus menyapu halaman yang dulu sangat luas. Dengan kakak saya berbagi
halaman, karena saya kecil maka bagian saya pun lebih sedikit dari kakak. Pun
demikian ketika giliran memasak. Embak saya bagian memasak dan saya berbelaja.
Dan emak pagi pagi harus berkeliling kampung berjualan rempeyek. Dan tanggung
jawab yang dulu saya sering keluhkan sekarang saya merasakan manfaatnya yang
besar.
Endless Love
Tentang perjalan cinta emak
mengarungi biduk rumah tangga selama 50 tahun ada pasang surutnya. Dan emak
adalah sangat mencintai bapak bahkan merawat bapak sepanjang hidupnya. Bapak
yang di beri ujian sakit dan harus bolak balik ke rumah sakit tetap sabar emak
bersamanya. 25 tahun bukan waktu yang singkat bagi emak untuk terus berjuang
mengabdi kepada bapak serta bertanggung jawab pula membesarkan ke tujuh
anaknya. Dan pada akhirnya bapak diambil oleh-Nya. Hanya satu sesal emak,
katanya belum maksimal merawat bapak. Ah emak engkau membuatku menitikkan air
mata. Dan apalah saya yang baru mengaruhi bahtera rumah tangga dan sering
mengeluhkannya.
Sekarang saya merasakan menjadi
peran seperti emak bukan perkara yang mudah. Namun setidaknya 4 bekal parenting
dari emak diatas serta pengalaman hidup yang luar biasa akan jadi sekolah
berjalan bagi saya untuk menjadi orang tua yang dicintai, disayangi dan
dihormati oleh anak- anaknya kelak.
Salut sama nilai2 positif yang telah diajarkan ibu mba..
BalasHapusIbu saya juga sebenarnya mengajarkan bnyk ilmu, bagaimana saya harus bersikap ketika sudah berperan sebagai orang tua..
Ah..jadi pengen mudik.
pondasi agama itu penting banget ditanamkan sejak dini lewat keluarga. Ini bakal terbawa hingga anak dewasa
BalasHapussalut sama ibunya, mbak. pada dasarnya ibu juga menjadi guru pertama kita dalam menjadi orang tua nantinya. apa yang kita rasa baik akan kita amalkan dan apa yang dirasa kurang baik akan kita tinggalkan. begitu menurut saya
BalasHapusBekal masa depan nih, ajaran agama dari orang tua.
BalasHapusseneng banget punya sosok emak sebagai panutan. semoga emak sehat selalu ya
BalasHapusMbak Anis, aku terharu di bagian Mbak daftar kuliah harus mikirin biaya sendiri tapi Emak Mbak sekuat tenaga membantu menawarkan uang hasil kerja keras. Mamaku juga nggak berpendidikan tinggi, Mbak tapi sekuat tenaga menyekolahkan, membekali dengan les bahasa inggris dan ini itu supaya aku bisa punya kehidupan yang lebih baik dari mama.
BalasHapusI needed to thank you for this incredible read!! I unquestionably adored each and every piece of it. I have you bookmarked your site to look at the new stuff you post. baby headphones
BalasHapus