Membuat Playdough Atau Malam Dari Bahan Di Dapur

Aniskhoir.com . Bagi anak- anak bermain adalah keharusan dalam dunianya. Aktivitas apapun bahkan makan dan belajar pun tak lepas dari bermain. Untuk menunjang agar bermain semakin asyik anak- anak membutuhkan alat permainan. Dan apapun bisa diubah menjadi alat main sesuai imaginasinya. Sehingga tidak mengherankan perabot dirumah pun kadang menjadi sasarannya.

Bagi saya alat bermain anak yang baik bukanlah yang mahal dan bentuknya bagus. Apapun benda jika setidaknya mempunyai tiga syarat alat permainan bagi anak, bisa saya berikan kepada anak. Ketiga syarat alat permainan anak tersebut yaitu :

Menyenangkan : Alat permainan yang digunakan anak bisa membuat anak senang dan gembira berada di dunia mainnya.

Aman bagi anak : Alat permainan itu tentunya selain menyenangkan juga aman sehingga terhindar dari bahaya. Aman disini meliputi aman dari benda tajam, bahan kimia serta yang bisa menyebabkan cedera.

Kemanfaatan : Saya usahakan betul mainan Wan bisa memberikan kemanfaatan terutama untuk menstimulasi tumbuh dan kembangnya.

Untuk mendapatkan ketiga syarat alat main tersebut sebenarnya bukan alat main yang sulit didapatkan. Bahkan alat main itupun bisa dibuat dari bahan yang ada disekitar. Termasuk dari dapur yang tentu bahannya sudah akrab dengan seorang ibu. Seperti sekarang ini saya akan membuat playdough atau yang lebih dikenal dengan malam.

Baca juga : Sensory Play dengan ublek

Bagi ibu- ibu tentu tak asing dengan yang namanya platdough atau malam. Biasanya dengan mudah bisa kita temukan di toko mainan atau bahkan bookstore. Namun kadang playdough yang ditemui terasa bahan kimia yang digunakan seperti bau seperti cat yang menyengat tentu kurang baik untuk anak. Terlebih bagi anak yang masih belum bisa membedakan benda bersih dan bukan. Kadang tanpa sengaja ketika bermain tangan dimasukkan mulut. Maka dari itu memilih bahan main yang aman adalah keharusan bagi orang tua sehingga anak dapat bebas mengeksplorasi mainannya. Mengenai mengapa kali ini saya ingin membuat alat permainan edukatif berupa playdough?. berhubungan Wan sering menolak dengan tekstur lengket, maka kegiatan kali adalah pengenalan tekstur.

Bahan untuk membuat playdough pun tak sulit.

Tepung terigu

Pewarna makanan (saya menggunakan merah dan hijau)

Minyak sayur

Garam

Air secukupnya.

Cara Membuatnya : Campur tepung terigu dan garam sampai rata, kemudian tambahkan minyak sayur. Selanjudnya jika ingin membuat beberapa warna maka pisahkan bahan baru kemudian diberi air yang dicampur dengan warna sedikit demi sedikit sambil terus diuleni.

Dalam proses pembuatannya saya sengaja mengajak Wan terlibat langsung ketika membuatnya. Maka ketika bahan telah siap maka saya menjelaskan secara sederhana kepada Wan kalau saya dan Wan akan membuat mainan playdough yang nantinya bisa dibentuk sesuai dengan benda yang dikenalnya. Dan tak lupa saya juga menjelaskan bahwa Wan akan membantu yang menyebabkan tangannya akan kotor.

Awalnya dia suka ketika mencampur bahan yang kering seperti tepung, garam dan minyak sayur. Namun ketika pencampuran air yang menjadi kegiatan inti kali sebagai pengenalan tekstur Wan agak menolak. Namanya juga bekerja dengan anak kecil jadi “tragedi” kecil pun bisa saja terjadi. Karena sekarang Wan senang sekali mengenal warna, dan melihat saya menggunakan warna merah dan hijau yang dikenalnya maka dia pun meniru saya memberikan warna sendiri ke adonan playdough bahkan mencampurnya. Dan bisa diduga playdough yang kami buat hari ini tak terdefinisi untuk warnanya, namun overall permainan kali ini cukup menyenangkan baginya. Wan menyukai kegiatannya, mau memcoba menyentuh dan tak protes lagi ketika tangannya terkena bahan lengket. Dan yang saya suka bahan bisa diambil dari dapur sehingga hematlah belanja emaknya #teteup_emak_hemat

Oh ya saran saya jika ingin mencoba membuat playdough sendiri dengan anak sebaiknya dilakukan menjelang anak mandi sore. Karena kalo anak sudah suka bermainnya, yang kotor bukan hanya tangan anak tapi seluruh badannya. Jadi sekalian mandi sore sehingga ibu tidak bekerja dua kali. Dan siap- siap juga setelah permainan emak untuk beres-beres. Namun dari sekian kelelahan itu rasanya terbayarkan dengan kegembiraan anak saat bermain serta kepintarannya yang bertambah.

Parenting