Aku Bukan Itu

Dunia maya menjadi salah satu tempat paling mudah untuk bernarsis ria. Memajang foto dan mendapat komentar kadang menjadi kebanggaan tersendiri. Salah satu cara menebar foto itu lewat sosmed. Di beberapa sosmed yang aku gunakan, memajang foto pribadi menjadi sesuatu yang tak asing lagi. Kalau memasang foto tempat, moment dan keluarga,  juga sering aku lakukan. Tapi untuk foto diri, belum terlintas untuk ikut muncul di dunia maya ini.

Jepretan ku kali ini untuk keponakan ku sungguh lucu. Unyu- unyu deh pokoknya. Masa puber dan pergantian status dari siswa SD menuju SMP, menjadikan wajahnya terlalu dewasa ketika tampil dalam
gambar. Apa mungkin ini efek pencahayaan atau yang lainnya, karena aku juga kurang paham masalah fotografi. Meskipun senang memotret, hanya sekedar senang tanpa tahu teorinya lebih lanjud.Yang pasti foto ponakanku satu ini membuat hati ini bergerak meng upload menjadi profile picture di salah satu sosmed.
Menjadi yang urutan ketiga membuka sosmed, setelah google karena sebuah tugas, dan juga blog tentunya. Eitssss, ada inbox yang namanya kagak aku kenal secara pribadi. Hanya saling mengikuti dalam sosmed saja. Heran juga se, karena jarang sekali aku bertegur sapa lewat inbox untuk orang asing. Bersama perasaan heran ku klik pesan itu dan muncullah......"Ass, ukh...akhirnya aku dapat melihat wajah anti"...gubraakkk.
Oh tidak, langsung saja aku balas inbox itu. "Maaf, Anda salah sangka. Itu foto keponakanku. Aku bukan itu. " . Tak aku bayangkan bagaimana reaksi orang yang mengirim inbox itu. Toh kemudian orang tu juga tak membalas. Dan aku sendiri juga jarang sekali bertemu dengan orang itu secara on line. Ehmmm...Aku kadang penting apakah sebuah foto diri penting sekali di dunia maya ini?. Sebagai lambang jati diri kah?. Bagiku sekarang tak penting lah.. Untuk blog saja yang penting aku bisa menulis, dan syukur-syukur di baca orang lain, dan Alhamdulillah sekali jika menginspirasi orang lain (Moga- moga dapat cipratan pahala kebaikan), kalau tulisan di sini bermanfaat.
Untuk sosmed sih, yang terpenting aku bisa tetap bersilaturahim dengan keluarga, teman-teman, dan juga orang lain. Saling menasehati dalam kebaikan dan saling belajar untuk hidup yang lebih baik.

Ini Cerita Ku

Anis Khoir

Seorang content creator yang juga Mom Blogger Tuban. Bisa dihubungi di achmianisa@gmail.com

• Share
• Share