Cerita kali ini berawal dari bersilaturahim dengan teman via telpon. Maklum, jarak tempat tinggal kami lumayan jauh. Kesibukan masing-masing terutama target mengejar wisuda, membuat jarang kita bersua. Setidaknya yang membuat kami tetap dekat hingga sekarang adalah faktor komunikasi terjaga. Setelah bercerita kesana kemari tanpa arah, akhirnya dia mengungkap kebahagiannya. Dia telah di khitbah. Subhanallah, bahagia rasanya mendengarnya. Dan, Insyallah beberapa pekan lagi akad nikah akan berlangsung.
Kemudian cerita tentang sang calon pun mengalir. Ternyata, jodoh kadang seseorang tak pernah di sangka. Seperti Dina, begitu aku memanggilnya. Teman SD yang dulu menjadi musuh bebuyutannya kini berani untuk menyatakan keseriusannya. Setelah lama tidak bertemu (hampir delapan tahun), dan ketika Dina semester
akhir kuliah Allah kembali mempertemukan mereka kembali. Dan, hanya perbincangan singkat dan kemudian menyatakankeinginannya untuk memperistri Dina. Ternyata pria tersebut telah jatuh cinta pada dina sejak mereka kelas enam. ah, cinta lama yang tersimpan hingga bertahun-tahun dan kemudian muncul begitu saja membawa pada sebuah gerbang pernikahan. Ketika saya bertanya, keyakinannya untuk menerima si calon suami jawabannya singkat
" Kita dulu berteman, dan saya tahu dia dan keluarganya. Insyallah dia baik." Subhanallah
Dan, yang membuatku salut, proses itu tanpa pacaran, karena dan merekapun menyegerakan untuk menghalalkan mendapatkan ridhoNya atas kebersamaan mereka.
Itulah, secuil kisah. Jadi ingat emak ku menasehati,
Ini Cerita Ku
Kemudian cerita tentang sang calon pun mengalir. Ternyata, jodoh kadang seseorang tak pernah di sangka. Seperti Dina, begitu aku memanggilnya. Teman SD yang dulu menjadi musuh bebuyutannya kini berani untuk menyatakan keseriusannya. Setelah lama tidak bertemu (hampir delapan tahun), dan ketika Dina semester
akhir kuliah Allah kembali mempertemukan mereka kembali. Dan, hanya perbincangan singkat dan kemudian menyatakankeinginannya untuk memperistri Dina. Ternyata pria tersebut telah jatuh cinta pada dina sejak mereka kelas enam. ah, cinta lama yang tersimpan hingga bertahun-tahun dan kemudian muncul begitu saja membawa pada sebuah gerbang pernikahan. Ketika saya bertanya, keyakinannya untuk menerima si calon suami jawabannya singkat
" Kita dulu berteman, dan saya tahu dia dan keluarganya. Insyallah dia baik." Subhanallah
Dan, yang membuatku salut, proses itu tanpa pacaran, karena dan merekapun menyegerakan untuk menghalalkan mendapatkan ridhoNya atas kebersamaan mereka.
Itulah, secuil kisah. Jadi ingat emak ku menasehati,
" REJEKI, MATI, dan JODOH, wis ditentok ne sing Kuasa, menungso mung iso usaha lan ndungo".
Belum ada Komentar untuk "Kalau Jodoh Pasti di Pertemukan"
Posting Komentar
Kebijakan Komentar di Blog Aniskhoir.com