Ketahuilah, cinta seperti orang yang menunggu bus. Ketika datang engkau mengamatinya lalu berkata dalam hati "Ohhh, penuh sekali...aku tidak bisa duduk, sebaiknya ku tunggu bus selanjudnya".
Kau biarkan bis itu pergi lalu menunggu bus yang lainnya. Bus keduanya datang, kau mengamatinya tapi lalu
kau berkata "Bus ini sudah sangat tua...butuh banyak perbaikan", bus ini kau biarkan pergi kau putuskan untuk menunggu bus berikutnya.
Sejenak berikutnya bus selanjudnya datang. Bus itu tidak penuh penumpang dan tidak tua. Setelah kau amati, kau berkata, " Ohhh, tidak ada AC-nya, sebaiknya ku tunggu bis yang lainnya".
Lagi-lagi, kau biarkan bus itu pergi dan kau menunggu bis yang lainnya. Hari mulai petang, langit mulai gelap, kau menjadi panik dan akhirnya kau terpaksa lompat naik ke bus berikutnya. Setelah bus itu berjalan, kau baru sadar bahwa ternyata kau salah jurusan.
Kau buang waktu dan uang mu untuk memperoleh yang kau idamkan. Sesungguhnya meskipun kau berhasil mendapatkan bus ber- AC, kau tak bisa memastikanbahwa bus itu tidak akan mogok atau bisa saja ACnya terlalu dingin untukmu.
Atau kau pernah mengalami peristiwa seperti ini. Kau melihat bus datang (kau yang inginkan tentunya), kau pun melambaikan tanganmu. Tapi...WUUSS...sang supir ngebut melewatimu. Ia bersikap seakan-akan tidak melihatmu. Kau pun segera sadar, ternyata bus itu tidak diperuntukkan untukmu.
Pada hakikatnya, mencari pasangan hidup adalah seperti mencari bus. Apakah kau menumpanginya atau menghargai bus itu. Itu semua tergantung pada dirimu sendiri.
Semoga bisa menjadi pertimbangan diantara kebimbangan hati.
......Sebuah tulisan yang saya ambil dari buku "Hikmah dari Seberang"............................
Motivasi
Kau biarkan bis itu pergi lalu menunggu bus yang lainnya. Bus keduanya datang, kau mengamatinya tapi lalu
kau berkata "Bus ini sudah sangat tua...butuh banyak perbaikan", bus ini kau biarkan pergi kau putuskan untuk menunggu bus berikutnya.
Sejenak berikutnya bus selanjudnya datang. Bus itu tidak penuh penumpang dan tidak tua. Setelah kau amati, kau berkata, " Ohhh, tidak ada AC-nya, sebaiknya ku tunggu bis yang lainnya".
Lagi-lagi, kau biarkan bus itu pergi dan kau menunggu bis yang lainnya. Hari mulai petang, langit mulai gelap, kau menjadi panik dan akhirnya kau terpaksa lompat naik ke bus berikutnya. Setelah bus itu berjalan, kau baru sadar bahwa ternyata kau salah jurusan.
Kau buang waktu dan uang mu untuk memperoleh yang kau idamkan. Sesungguhnya meskipun kau berhasil mendapatkan bus ber- AC, kau tak bisa memastikanbahwa bus itu tidak akan mogok atau bisa saja ACnya terlalu dingin untukmu.
Atau kau pernah mengalami peristiwa seperti ini. Kau melihat bus datang (kau yang inginkan tentunya), kau pun melambaikan tanganmu. Tapi...WUUSS...sang supir ngebut melewatimu. Ia bersikap seakan-akan tidak melihatmu. Kau pun segera sadar, ternyata bus itu tidak diperuntukkan untukmu.
Pada hakikatnya, mencari pasangan hidup adalah seperti mencari bus. Apakah kau menumpanginya atau menghargai bus itu. Itu semua tergantung pada dirimu sendiri.
Semoga bisa menjadi pertimbangan diantara kebimbangan hati.
......Sebuah tulisan yang saya ambil dari buku "Hikmah dari Seberang"............................
Belum ada Komentar untuk "Bus Berikutnya"
Posting Komentar
Kebijakan Komentar di Blog Aniskhoir.com