Beberapa hari yang lalu kami, saya dan suami dan tentunya
Baby Wan mengikuti reuni yang diadakan alumni sekolah suami. Agak
anti-mainstream sebenarnya reuni yang umumnya diadakan bertepatan dengan
liburan hari raya idhul fitri tapi kali ini pada liburan akhir tahun. Berawal
dari chit- chat di grup WA alumni, kemudian berlanjut kopdar sekaligus reunian
akbar. Karena bukan hanya alumni yang ikut dalam acara, tetapi anggota keluarga
pun diboyong serta. Bisa dibilang semacam acara perkenalan antar generasi alumni.
Setelah lebih dari sepuluh tahun tidak bertemu, tentu banyak
cerita dari reuni tersebut. Nostalgi(l)a pun menjadi ajang paling seru. Yang
paling menarik tentu tentang kisah cinta jaman dahulu. Entah sebuah cinta
serius atau tentang cinta monyet yang hanya sesaat kemudian hilang begitu saja.
Suatu kewajaran jika kembali mengenang. Apalagi jika ketemu dengan sang mantan.
Jika belum berkeluarga kedua pihak, bisa menjadi ajang perjodohan untuk
selanjudnya ke jenjang pernikahan. Namun lain ceritanya jika salah satu atau
keduanya telah membina keluarga maka selayaknya cinta yang dahulu ada hanya
patut dikenang, tak lagi disemikan.
Menurut saya membawa serta sepaket keluarga dalam sebuah
reuni sangat menguntungkan. Selain sebagai ajang perkenalan bagi keluarga yaitu
istri atau suami serta anak- anak dengan teman- teman waktu sekolah juga
meminimalkan gurauan yang bisa mengarah pada kembalinya cinta masa lalu atau
yang sering disebut CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali). Ada semacam kontrol yang
mengingatkan akan keluarga yang telah dibina sehingga tak mengulang kembali
cinta yang telah lalu.
Yang namanya cinta kadang hadir pada waktu yang tak tepat.
Termasuk bertemunya kembali cinta masa lalu. Terus jika cinta itu benar hadir,
harus bagaimana?. Tak ada yang salah dengan cinta. Yang terpenting memanajem
cinta itu sehingga bukan diberikan pada yang salah. Sekali lagi, harus ingat
keluarga kita. Bagaimanapun keluarga kita, terutama istri atau suami telah
terbukti mendampingi kita dikala susah senang. Telah memberikan ikatan bernama
pernikahan dan yang paling penting ada anak- anak yang akan mengaharapkan kedua
orang tuanya tetap bersatu dalam mahligai pernikahan.
Apa saya berbicara terlalu jauh karena sebuah CLBK ( Cinta
Lama Yang Bersemi Kembali) pada sebuah reuni akan menghancurkan sebuah
pernikahan. Setidaknya jangan bermain api jika tak ingin terbakar. Menghentikan
sedini mungkin benih CLBK ketika bertemu sang mantan bisa menjadi obat mujarab
untuk kelanggengan sebuah pernikahan. Selanjudnya tergantung pada anda bagamana
menyikapi sebuah CLBK jika itu memang benar terjadi.
Cinta itu sebuah anugerah, cuma kita harus memenejnya. Betul banget kat mbak.
BalasHapus